Karena perhatian orang tua itu penting, J J J

|



pic: crop by this original film, hehehe


Kenapa harus orang tua? Terutama ibu? Yaa, ibulah tempat anak belajar, berkembang dan bertumbuh. Tidak ada tempat lain sebagus dan selengkap ibu dalam mendidik anaknya.

Sebenernya, ini aku mau cerita tentang sebuah film. Tepatnya genre apa ya, pendidikan lebih pas sieh menurutku. Judulnya “ I not stupid too”. Entah ini filem buatan china atau apa, tapi menurutku ini film Singapura, CMIIW yaa bagi yang udah tau dan pernah nonton. Hampir 3 kali aku nonton film ini dan tidak bosan, seriously. Disamping bisa ngakak (ups, dikamar sendiri-sendiri yaa), juga bisa dapat pelajaran.

Banyak banget pembejaran yang aku ambil darisini, lets we part one by one yaa:

1.     Guru dalam mengajar
Guru atau tepatnya sekolah adalah tempat belajar kedua anak setelah rumah. Disini, mereka dikenalkan kepada dunia yang “sebenarnya”. Dimana mereka harus berinteraksi dengan teman baru mereka, guru dan perangkat lain yang ada di sekolah. Dari sini, bisa dikembangkan juga bakat dan minat anak dalam berbagai hal.
Oke, back to this film, disini ada salah seorang guru yang mengajarnya boleh dibilang “kolot”. Dia mengajar dengan berprioritas pada hasil bukan proses yang menjadi bagian penting pemahaman siswa akan sesuatu.
Setiap siswa yang nilainya jelek, akan dicaci maki dan tidak dihargai kerja kerasnya. Ada peningkatan apapun, hargai. (ini harusnya masuk ke point 4 yah, hehehe).
Ada dua kelas yang diperlihatkan disini, yang satunya diajar oleh guru yang lebih “fresh”. Metode belajarnya baru dan selalu membuat anak didiknya betah di kelas.
So, bagi para guru, temukan formula yang pas untuk mengajar anak didikmu ya, ingat, mereka adalah asset bangsa yang harus dididik sebaik dan sehebat mungkin. Kenali dan gabunglah dengan dunia mereka.
*ehem, jadi ceramah buat guru nih

2.    Perhatian orang tua
Menurutku, ini bagian yang paling penting dari filem ini.
“Anak bisa menjadi apa, tergantung didikan orangtuanya”.
Yak, ada 2 orangtua disini yang (mungkin) salah dalam mendidik anaknya. Mereka berbeda, satunya memang dari keluarga kaya raya, satunya dari keluarga yang sangat pas-pas an.

a.    Orangtua Tom dan Jerry
Mereka ini workaholic banget. Keduanya sama-sama sibuk bekerja dan mengejar target. Sampai lupa bahwa ada kewajiban yang mereka penuhi untuk anaknya, yaitu bercengkerama dengan mereka.
Bahkan, untuk komunikasi dua arah, mereka menggunakan pintu kulkas yang ditempel dengan tulisan-tulisan seperti “Pa, bisakah kau datang ke pertunjukanku”
Lalu, ada kertas balasan di sebelahnya yang isinya “Papa sibuk, lain kali saja”
What a home? Mereka serumah, bahkan untuk saling bercakap-cakapa face to face saja susahnya minta ampun.
Lalu, ada satu scene yang paling aku ingat dan menempel darisini, yaitu saat sarapan, papa nya menerima telpon bahwa aka nada kontrak kerja. Dia bilang “ lihatlah, papa dibayar 500 dolar untuk sejam ngomong, hebat bukan”
Lalu, jerry ingin agar kedua orangtuanya pergi nonton pertunjukkan dramanya di sekolah. Saking sibuknya orangtuanya dan tidak pernah ngomong, jerry nekat mencuri, dan ketauan oleh CCTV koperasi sekolahnya.
Saat ortunya pulang, dia langsung marah-marah dan memukul jerry. Menanyakan, buat apa uang yang dikasih, masih kurang, kenapa sampai mencuri, blab la bla.
Jerry sudah ketakutan dan sambil menangis dia menjawab “aku ingin membeli waktumu satu jam saja untuk pergi ke pertunjukanku”.
Hiks, disini akupun menangis, T.T.

b.    Orangtua (duh lupa namanya, susah sie nama2 mandarin, hehehe)
Dia adalah mantan napi, yang kakinya pincang karena sering berkelahi dan istrinya sudah meninggal. So he is a single parent for his boy.
Anaknya, suka dengan beladiri. Dia pernah memarahi anaknya habis-habisan karena melihat di tas anaknya ada cd bruce lee. Dia menganggap kalau beladiri itu tidak bermanfaat dan hanya buang-buang waktu.
Tapi, itulah hoby nya.
Dia juga ayah yang tak tau bagaimana mengungkapkan rasa sayangnya kepada anaknya. Jadi anaknya menganggap kalao rumahnya adalah neraka, bukan tempat untuk berlindung dan bermanja.
Tapi, ayahnya sangat ingin agar anaknya pintar disekolah, agar tidak menjadi seperti dirinya yang bodoh dan mantan napi. Ada satu scene yang mengharu, dimana si bapak membelikan tas untuk anaknya, tas yang dibelikan adalah tas punngung bergambar pahlawan di kartun-kartun yang cocoknya untuk anak TK. Tapi, melihat perjuangan bapaknya untuk membelikan tas, aku jadi nangis lagi. What a father???? T.T

3.    Kembangkan bakat anak
Bakat anak, perlu dikembangkan sejak dini. Kalau dari kecil sudah terlihat, apalagi untuk bakat yang postif, dukung dan kembangkan. Jangan malah dipatahkan semangatnya. Dia akan menjadi anak yang minder dan tidak mau maju. Betul tidak?
Disini, Tom mempunyai bakat dalam menulis blog, bahkan mendapat penghargaan. Akan tetapi, orangtuanya tidak peduli, bagi mereka yang terpenting adalah pelajaran sekolah, bukan yang lain. Padahal, di satu sisi, bakat yang lain patut untuk dikembangkan bukan?
Nah, adeknya, si Jerry, suka dengan dunia teater, itulah mengapa dia terpilih menjadi pemeran utama dalam pertunjukan sekolahnya. Disinipun, orangtuanya awalnya tidak mendukung, malah mencaci. Hmmmm.
Yang ketiga, yang aku lupa namanya, dia juga jago beladiri, tapi ayahnya melarang perkelahian. Saat ayahnya meninggal, dia diijinkan lagi untuk bersekolah oleh kepala sekolahnya (sebelumnya dia sempat dikeluarkan karena menghajar gurunya), dan menjadi juara di turnamen beladiri.

4.    Beri reward atas prestasi anak
Anak berprestasi, dalam hal sekecil apapun, pasti ingin reward bukan? Tidak mesti dengan membelikan mereka barang atau apa. Cukup pujian dan harapan. Yaaa. Ini sangat ampuh (dalam film ini, nayatanya, I think so, hehehe).
Dengan dipuji, anak akan merasa hasil kerja kerasnya dihargai dan dengan harapan, anak akan berusaha lebih keras lagi untuk mencapai apa yang menjadi harapan orangtuanya.

Kalau aku tulis semuanya, gak asik donk, masih banayak pelajaran lain yang mengejutkan. Tapi, lebih afdholnya kalau liat sendiri yah, gak bakalan nyesel deh, aku jamin. J

jakarta, 15 July 2012, 09.00 am

2 comments:

Anonymous said...

mau dong kakak filmnya... :p

Novita Rosyida Hilmi's said...

boleeee...... sangat baguss.... *promosi*

Post a Comment