Hari itu, tidak seperti
hari biasanya. Akupun menyadarinya. Ada sesuatu yang aneh dihatiku. Bukan,
bukannya aku ingin protes atau memarahimu. Aku hanya ingin menyenangkan hatiku.
Hatiku bersemi, hatiku tersenyum.
Inikah jawaban atas
semua do’a? inikah jawaban atas semua pertanyaan selama setahun terakhir? Inikah
jawaban atas sebuah perjalanan itu?
Yaa, di hari itu. Tidak
cukup satu dua orang yang memberitahuku. Akupun tersenyum. Tersenyum untukmu. Aku
disini mendo’akanmu, agar bahagia selalu. Tanpa perlu kau tahu dari siapa
berita itu. Aku tetap akan mendo’akanmu.
Katamu, yang lalu
biarlah berlalu. Lupakan. Tak ada yang perlu dikenang. Sudah, aku sudah melakukan
itu, tak perlu lagi kau ragu.
Tuhan, sematkanlah
selalu kebahagiaan untuknya dan keluarganya. Tugasku untuk menemaninya telah
usai, tak ada yang perlu aku khawatirkan, tak ada pula yang perlu aku cemaskan.
Aku percaya, siapapun dia sekarang, itulah yang dia inginkan. Yang akan selalu
bersamanya memeluk mimpi-mimpinya.
Kamu, masa kualiahku. Baik-baik
ya, ;)
Beberapa minggu setelah tau kamu mengucapkan janji suci itu, ;)
0 comments:
Post a Comment