Being single traveler on Makassar Part 2

|

21 April 2013

Iam so sorry guys, it was very-very late posting on my second part of “Being Single traveler on Makassar” that I was posted before. Bertepatan dengan Hari Kartini ini, merupakan hari kedua juga bagiku untuk memulai petualangan lagi di Kota Makassar. Yeay, very excited I am. Dan hari ini mba binbon (masih inget kan mba binbon yang aku tumpangi bobo nya disini) sudah pulang dari acara  gatheringnya, jadi bisa menemani jalan-jalan ke tempat-tempat yang bersejarah di Makassar. 

Pagi-pagi mbak Enok udah mampir ke kamar, setelah sunmor an entah dimana aku juga gak tahu tepatnya, dia memberikan kunci motor dan stnk nya. Whaa, Alhamdulillah, jadi tidak perlu repot-repot menggunakan angkot atau taksi untuk menuju objek-objek yang akan dikunjungi. Dikarenakan mba enk mau pindahan, jadi dia menggunakan mobil aja, biar masuk semua barangnya. 

Setelah mandi dan berganti pakaian, kita mencari makanan dulu untuk mengisi perut yang sudah kosong sejak pagi. Yaa, masih seperti anak kost lainnya, makannya dirapel, sarapan dan makan siangnya, diambil tengah-tengah, :P. makannya adalah, coto Makassar yang terkenal itu.



ini aku mesen coto daging sajah~


ketupatnya~


Lanjut kita pergi ke laundryan dahulu untuk drop baju-baju kotornya mba bin. And then, tarra… we re ready to go to Gowa.
Kabupaten Gowa dapat ditempuh dengan waktu 35 menit, jalannannya tidak sepadat Jakarta, jadi yaa santai aja jalannya, gak ngebut banget dan gak slow banget. Dan inilah, istana Gowa Tamalate. Tempat tinggalnya raja-raja Gowa jaman dahulu kala. Mereka menyebutnya “Rumah Apung”. 



-halaman depan istana tamalate-

 
 -this call Rumah Apung-


-see so closeee-


-narsis dulu bolleee kalliii... :D-


Selain itu disini juga ada museum untuk menyimpan barang-barang khas Gowa dan pernak-pernik yang menyimpan sejarah Gowa jaman dahulu. Namanya Museum “Balla Lompoa”. Yess, I am museumholic. Paling betah jalan-jalan ke museum-museum seperti ini, banyak yang bisa dilihat dan dipelajari. Ini yang namanya tidak sekedar jalan-jalan, tapi juga belajar, :D.




-meja jamuan orang Gowa saat nikahan-







-baju bodo-


-peta jalur kekuasaan Raja Gowa-


Puas menjelajah kawasan wisata di daerah Gowa (sebenernya satu itu aja sih, di tengah kotanya pula, semacam alun-alun gitu), tapi daya tariknya sungguh luar biasa menurutku, dimana aku serasa masuk ke dalam mereka. *bukan lebay, tapi mungkin beginilah ekspresi orang yang menyukai museum, :D*. back to topic, kita lantas lanjut untuk mencari es pisang ijo. Duh mba bin, tahu bener kalau siang-siang gini enaknya memang minum dan makan yang seger-seger. Akhirnya kita masuk ke salah satu tempat makan yang menjual penganan khas Makassar. Dan aku juga hanya memesan es pisang ijo saja, gak mau terkontaminasi ama yang lain.



                                 yummy nya~

Selepas pulang ngisi perut dengan seporsi es pisang ijo, kita balik ke kost. Aku mau mandi dang anti baju (lagi). FYI yaa, pas aku ke Makassar, emang suhunya lagi panas banget, abnormal deh, baju baru dipake keluar dikit udah basah semua, jadi mending kalau ke Makassar, bawalah baju-baju yang memang bahannya adem, biar tetep nyaman selama jalan-jalannya. Missal katun atau spandek yang halus, kausnya juga yang putih aja, biar adem bila kena panas.

Menjelang agak sore (sekitar jam 2 an ), kita sudah siap-siap untuk menjelajah Makassar lagi. Dan biar rame mbak bin mengajak cowok dan temennya. Karena pada laper, jadilah mampir ke warung yang menjual Jalangkote (ini persis seperti lunpia semarang, istilah saja disini jadi jalangkote).





Enak sekali e, tapi aku tetep gak bisa makan banyak (ceille, diet nop? Enggak. Hanya mengurangi porsi makan, :P). setelah lanjut perjalanan menuju Fort Rotterdam. Dan beginilah suasananya yang ramai sekali di minggu sore:


-gak sempet moto yang rame, jadi ini aja yah :D-

Di kawasan fort Rotterdam ini, terdapat Museum La Galigo (museum? Again? Wohohoo, how happy I am). Yak, museum yang dibangun untuk mengenang perjuangan dan sejarah yang ada di kota Makassar ini:





Menjelang sore, pemandangan di atas benteng begitu menggoda untuk dinaiki, padahal sudah ada pengumuman dari pihak beteng untuk segera mengosongkan lokasi karena memang sudah tutup.tapi kita minta ijin untuk take picture sebentar saja di atas beteng




Pulang dari beteng, kita menuju lokasi Masjid Apung. Nama aslinya Masjid Amirul Mukminin, tapi orang-orang sini biasa menyebutnya dengan Masjid Apung karena memang letaknya yang diatas laut, jadinya terlihat mengapung. 




-bagus kan Masjidnya? hehehe-

Setelah menjalankan solat masghrib, lantas kita menuju kawasan Pantai Losari yang terkenal itu. Fyi yaa, ini memang selokasi dengan  pantai okasi, jadi meang berdekatan gitu. Cukup jalan kaki saja, hehehe




Berhubung sudah menginjak pukul 20.00 dan perut sudah minta diisi, jadinya kita pergi meninggalkan pemandangan ini, yaa, mari cari oleh-oleh sebelum meninggalkan Kota Makassar. Sehabis memborong oleh-oleh, kita menuju ke sebuah tempat makan seafood yang membuat ngiler. Enak-enak semua sepertinya. Dan akhirnya inilah yang akan kita santap rame-rame:





Menjelang pukul 22.00, kita sudah berada di kost an lagi. Yak, saatnya aku untuk mandi, solat lalu packing. Mba bin, pergi ke penjahit sebentar untuk mengambil kebaya yang akan dibawa di hari senin untuk peringatan kartinian.

Selesai packing, aku lantas menelpon untuk memesan taksi jam 1 malem menuju bandara. Yak, pesawat ane terbang jam 3 dari Makassar, jadi yaa mending sudah stay dulu di bandara, biar gak ketinggalan. Setelah itu sempat tidur dulu mpe sekitaran jam 12.15 am. Tetiba ada suara klakson. Ternyata taksinya sudah datang sebelum waktunya. Oke, aku lantas bersiap dan pamitan ke mba bin, .

Perjalanan menuju bandara ditempuh tidak lebih dari 30 menit (namanya juga pagi-pagi). Dan agak horror juga naik taksi sendirian jam segitu, tapi Bismillah aja lah ya, daripda naek selain taksi lebih horror lagi. Hohooo.

Sesampai di bandara, belum bisa check in dong, jadinya take some picture dulu lah ya daripada nganggur.






Setelah bisa check in, baru deh bisa masuk ke bandara dan langsung nyari musholla buat ibadah dan ibadah (baca: tidur). Tapi tetep tak bisa nyenyak tidurnya, takut ketinggalan pesawat bok, hehehe.



-berat sekali rasanya balik, masih pengen lama-lama di Makassar :((( -


Akhirnya waktu take off tiba, dan yak. Aku tertidur, mpe Jakarta gak berasa, perjalan 2 jam berasa 2 menit. Duh perasaan baru merem ko udah sampai sih, . Saat sampai di Jakarta, waktunya masih 04.15. hemm, perbedaan waktu 1 jam yah dari Jakarta dan Makassar. Mari solat subuh dulu. Lantas ke depan untuk mencari damri Harapan Indah yang akan membawaku ke dekat kost an, menunggu jemputan dari teman kost dan akhirnya lanjut kerja lagi.

This is my lil holiday on Makassar, andaikan bisa diputer, masih pengen jalan-jalan disini. Tapi, Alhamdulillah, aku puas dan ini pertama kalinya pergi keluar pulau yang asing sendirian. 

Jakarta, 24 Agustus 2013


0 comments:

Post a Comment